Contoh Recount Text
Berikut ini adalah contoh dari Recount Text, antara lain:
1. Personal Recount
My Great Day of Proposing Girl
Orientation
I woke up at about five o’clock yesterday. It wasn’t a regular day, because I was about to propose a girl.
Event
After praying and taking a bath, I had my early breakfast. At about nine o’clock I was in my office but my soul wasn’t there. I was thinking about the lines that I had to say to her.
At one o’clock, I had my lunch but I wasn’t enjoying it either. So, I practiced the lines to almost all girls I met at my lunch. Yes, I was a little bit crazy. Finally, it was three o’clock. I remembered all my lines. I wrapped my works and got ready to pick her up and of course proposed her.
I met her at four o’clock, took a little walk and went to a movie. At seven, we had a romantic dinner. I thought it was the perfect time to ask her to be my wife. Then I said the lines that I practiced the whole afternoon.
Reorientation
She smiled. I reached my pocket to get a ring and put it around her finger. Then she said “Yes.” After driven her home I went back to my house.
Terjemahan:
Melamar Gadis
Pembuka
Saya pada waktu itu bangun sekitar pukul lima. Hari itu bukan hari biasa, sebab saya akan melamar kekasih saya.
Isi
Sesudah selesai sholat dan mandi, kemudian saya sarapan pagi. Sekitar pada jam sembilan saya sudah berada di kantor namun saya merasa gugup. Aku memikirkan kalimat maka yang nanti harus ku ucapkan kepadanya.
Pada jam satu siang, saya makan siang, namun rasanya saya tidak begitu menikmatinya. Sehingga, waktunya saya gunakan untuk berlatih dialog ke semua gadis yang ada disana. Sepertinya saya sudah mulai gila. Akhirnya, selepas pukul tiga. Saya mencoba untuk mengingat semua kalimat itu. Saya menyiapkan karya saya serta bersiap untuk menjemputnya dan tentu saja segera melamarnya.
Saya kemudian bertemu dengan dia sekitar pukul empat, berjalan – jalan kecil serta pergi menonton film. Pukul tujuh, kami makan malam romantis. Saya pikir itu merupakan waktu yang pas untuk memintanya menjadi istri saya. Lalu saya mengucapkan kalimat yang saya tadi saya praktekkan sepanjang sore.
Kesimpulan
Dia tersenyum. Saya kemudian meraih saku untuk mengambil cincin dan meletakkannya di jari manisnya. Kemudian dia berkata “Ya.” Setelah mengantarnya pulang, aku langsung kembali ke rumahku.
2. Imaginative
Spiderman
Orientation
I was dreaming of being super hero when I was a teenager. I imagined myself as Spiderman.
Event
One day, when I was fishing at the river I was bitten by a spider and luckily I was not dying.
At first I felt cold for 24 hours and I was alone in my room. Nobody knew about it. I didn’t tell my family because I was afraid they would angry with me.
After that, something had happened in my body and I still did not recognize it. I lived as I did usually, went to school, go home, eating, doing some activities and so on.
I realized at the first time that I had a superpower was when I was getting an accident.
I rode a motor cycle and suddenly there was a bus crashed me. I bounced out of the road and my motor cycle was totally broken.
But at that case, I did not feel any hurt. There was no blood out of my body.
I was angry at that time because the bus did not stop and escaped. I run after it and I didn’t know why I could run so fast and jump so high.
I jumped to the back of the bus and climbed it like a spider. I went to the front, stooped the bus and took the driver out of the bus door.
I knew that I was no more normal human being. I did nothing more to the bus driver. I went back home and decided the next action to do after that.
Reorientation
I did nothing like the Spiderman at the movie that help people to catch the criminals.
I was an opportunist super hero. I was afraid of killing people so that I hide my power from anybody else. I used my power only when I or my family and friends got into dangerous.
Terjemahan:
Manusia Laba-laba
Pembuka
Saya bermimpi menjadi pahlawan super pada saya masih remaja. Saya kemudian membayangkan diri saya menjadi tokoh Spiderman.
Isi
Pada suatu hari, saya tengah memancing di sungai kemudian digigit laba – laba dan untungnya saya tidak sekarat.
Pada awal waktu 24 jam, saya hanya merasa dingin sendirian di kamar. Tidak ada yang tahu mengenai hal tersebut. Saya tidak memberi memberi tahu keluarga saya sebab saya khawatir mereka akan marah.
Selepas kejadian itu, saya merasakan sesuatu terjadi pada tubuh saya namun saya masih tak bisa mengenalinya. Saya pun masih beraktivitas seperti biasanya, pergi ke sekolah, pulang, makan, dan melakukan berbagai kegiatan lainnya.
Saya menyadari pertama kali bahwa saya mempunyai kekuatan super pada saat saya kecelakaan.
Saya pada waktu itu sedang mengendarai sepeda motor namun tiba – tiba ada sebuah bus yang menabrak saya. Saya kemudian melompat keluar dari jalan namun sepeda motor saya rusak total.
Anehnya pada kejadian itu, saya tidak merasa sakit sama sekali. Bahkan tidak ada darah yang keluar dari tubuh saya.
Saya marah pada waktu itu sebab bus tidak berhenti serta melarikan diri. Saya kemudian berlari mengejarnya dan saya tidak tahu kenapa saya dapat berlari begitu kencang dan bisa melompat sangat tinggi.
Saya pun melompat ke sisi belakang bus dan naik seperti laba – laba. Saya mengincar arah depan, kemudian membungkuk dan membawa sopir keluar dari pintu bus.
Saya tahu jika saya bukan manusia biasa. Saya tidak melakukan apa – apa kepada sopir bus. Saya kemudian pulang ke rumah serta memutuskan tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan.
Kesimpulan
Saya tidak melakukan apapun seperti pada film Spiderman yang membantu orang menangkap penjahat.
Saya merupakan pahlawan super oportunis. Saya takut untuk membunuh orang sehingga saya bersembunyi dengan kekuatan saya dari orang lain. Saya mengeluarkan kekuatan saya hanya pada saat saya atau keluarga serta teman -teman saya tengah dalam keadaan berbahaya.
3. Factual Recount
Man Charged with Pushing Old Woman Down Bus
Orientation
Singapore – The man who pushed an old woman down a bus along Upper Thomson Road has been charged in court. Twenty-five-year-old Ong Kok Hao is accused of hurting 76-year-old Hwang Li Lian Nee Lye on bus service number 167 at about 3pm on June 5 this year.
Events
Ong is said to have used his right hand to push the old woman on her back, causing her to fall on the steps of the bus. The incident was captured in a two-minute video and uploaded on YouTube. The video shows Ong suddenly flying into a rage at Madam Hwang for pressing the bell at the last-minute along Upper Thomson Road.
Reorientation
A shouting match then ensued and during the heated spat, Ong threatened to slap the woman, before pushing her down the bus. Ong’s lawyer Eddie Koh will be making representations to the court. The case will next be mentioned in December.
Terjemahan:
Seorang Pria Dihukum Karena Mendorong Wanita Tua dari Bis
Pembukaan
Singapura – Pria yang mendorong seorang wanita tua turun dari bus di sepanjang Upper Thomson Road sudah didakwa di pengadilan. Ong Kok Hao yang berusia 25 tahun telah diberikan tuduhan menyakiti Hwang Li Lian Nee Lye yang berusia 76 tahun dengan layanan bis nomor 167 sekitar pada pukul 3 sore tanggal 5 Juni tahun ini.
Isi
Ong disebutkan memakai tangan kanannya untuk mendorong wanita tua tersebut di punggungnya, yang mengakibatkan dia terjatuh di tangga bus. Insiden tersebut tertangkap dalam video dua menit yang diunggah di YouTube. Video tersebut menunjukan bahwa Ong tiba – tiba lompat dan marah kepada Madam Hwang sebab ia menekan bel di menit – menit terakhir di sepanjang Upper Thomson Road.
Kesimpulan
Perkelahian teriakan lalu berlangsung dan pada waktu pertengkaran sudah memanas, Ong mengancam akan menampar wanita tersebut, sebelum ia mendorongnya turun ke bus. Pengacara Ong, Eddie Koh kemudian akan membuat representasi ke pengadilan. Penanganan kasus ini selanjutnya akan diumumkan pada bulan Desember.
4. Historical Recount
Proclamation of Indonesian Independence
Orientation
The Proclamation of Indonesian Independence was read at 10.00 a.m. on Friday, 17 August 1945.
Events
The declaration marked the start of the diplomatic and armed resistance of the Indonesian National Revolution, fighting against the forces of the Netherlands and pro-Dutch civilians, until the latter officially acknowledged Indonesia’s independence in 1949. The Netherlands declared that they had decided to accept de facto 17 August 1945 as Indonesia’s independence date. The United Nations, who mediated in the conflict, formally acknowledge the date of independence as 27 December 1949.
Reorientation
The document was signed by Sukarno and Mohammad Hatta, who were appointed president and vice-president respectively the following day.
Terjemahan:
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pembukaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibaca pada pukul 10.00 pagi di hari Jumat, 17 Agustus 1945.
Isi
Deklarasi tersebut menandai awal mulai perlawanan diplomatik serta bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang melawan kekuatan Belanda serta warga sipil pro-Belanda, hingga yang terakhir tersebut secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia di tahun 1949. Belanda menyebutkan jika mereka sudah memutuskan untuk menerima hak facto pada tanggal 17 Agustus 1945 yang menjadi tanggal kemerdekaan Indonesia. Perserikatan Bangsa Bangsa, menjadi mediasi dalam konflik, secara formal juga telah mengakui tanggal kemerdekaan pada tanggal 27 Desember 1949.
Kesimpulan
Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh Sukarno dan juga Mohammad Hatta, yang kemudian ditunjuk menjadi presiden serta wakil presiden di keesokan harinya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar atau klik suka