Langsung ke konten utama

7 TEMA PROJEK "P-4" PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

 7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


7 Tema Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila ini bisa diringkas menjadi 7 Tema Projek P-4 ditentukan oleh Kemendikbudristek yang dapat dilihat di Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan sesuai karakteristik dan potensi yang ada di satuan pendidikan atau sekolah masing-masing.


7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dikeluarkan oleh Pusat Pembelajaran dan Asesmen Balitbangbuk Kemendikbudristek. Terdapat panduan yang disiapkan yaitu berdasarkan jenjang pendidikan di PAUD, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA


Sekolah atau madrasah memilih Tema yang dijadikan Program Tahunan (ProTa) sesuai bulan pelaksanaan dari setiap tema.

 

Prota projek disusun bersama dengan para guru terutama yang terlibat di kegiatan proyek. dan dapat melibatkan peserta didik untuk menyusun prota tersebut. Dalam hal ini Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah dan satuan pendidikan. Satuan pendidikan pun diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun fase. Serta Jumlah Tema projek profil pelajar Pancasila yang diambil oleh sekolah/madrasah diatur dengan ketentuan sebagai berikut:


SD wajib memilih minimal 2 tema untuk dilaksanakan per tahun,


SMP dan SMA wajib memilih minimal 3 tema per tahun.


Lantas, bagaimana cara memilih tema projek?


Cara Memilih Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Pemilihan tema umum projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat berdasarkan pada hal sebagai berikut:


1.    Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek.

2.   Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.


3.  Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan 7 tema yang sudah ditentukan


4.  Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek dalam skala satuan pendidikan.


 

7 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Untuk tahun pelajaran 2022/2022, Kemendikbudristek mengembangkan 7 tema berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020‒2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.


Adapun 7 tema projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai berikut:







1.  Gaya Hidup Berkelanjutan

Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.


Penerapan Tema ini mulai dari SD/MI sd SMA/MA dan SMK/MAK.


Tema ini dapat membantu peserta didik untuk:


mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim.·

membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.

mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.


Contoh muatan lokal:

Kep. Bangka Belitung: Mangrove (Hutan bakau)

Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia


2.  Kearifan lokal

Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.

Tema ini dapat diterapkan mulai dari SD/MI sd SMA/MA dan SMK/MAK.


Tujuan tema ini:

Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar (nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.


Peserta didik juga mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka dan Peserta didik juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.


Contoh muatan lokal:

Tradisi Perang Ketupat di Kecamatan Tempilang, Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung

Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga

Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem.


3.  Bhinneka Tunggal Ika

Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.


Tema ini dapat diterapkan mulai dari SD/MI sd SMA/MA dan SMK/MAK.


Peserta didik mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena global, misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dan sebagainya.

Peserta didik secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.


Melalui projek ini, peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal: 


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya.


4.  Bangunlah Jiwa dan Raganya

Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.


Tema ini dapat diterapkan di SMP/MTS dan SMA/MA serta SMK/MAK.


Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan keluarnya.


Peserta didik juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Peserta didik merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengampanyekan isu terkait.


Contoh muatan lokal:

Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal.

 

5.  Suara Demokrasi

Dalam “negara kecil” bernama satuan pendidikan, sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia dicoba untuk dipraktikkan, namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan.


Tema ini dapat diterapkan di SMP/MTS dan SMA/MA serta SMK/MAK.


Peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi satuan pendidikan dan/atau dalam dunia kerja.


Menggunakan kemampuan berpikir sistem, peserta didik menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.


Contoh muatan lokal:

Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa.


6.  Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI

Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.


Tema ini dapat diterapkan mulai dari SD/MI sd SMA/MA dan SMK/MAK.


Peserta didik mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi.


Peserta didik dapat mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produ bidang rekayasa (engineering).


Peserta didik juga dapat mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.


Contoh muatan lokal:

Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar satuan pendidikan.


7.  Kewirausahaan

Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.


Tema ini dapat diterapkan mulai dari SD/MI sd SMA/MA dan SMK/MAK.


Peserta didik kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.


Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka.


Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.


Contoh muatan lokal:


Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.


Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kemendikbud Ristek 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Six Types of Good Captions

 CONTOH CAPTION  DALAM BAHASA INGGRIS BERDASAR JENISNYA Pengertian caption dalam bahasa inggris ini tidak akan mudah dipahamai tanpa mempelajari jenis caption. Pertanyaan “apa itu caption dalam bahasa inggris” sebenarnya tidaklah sulit dijawab kalau kita sudah belajar caption bahasa inggris kelas 12 yang meliputi example of caption text, caption text example, dan contoh caption materi bahasa inggris. Intinya caption text adalah tulisan penjelas pada gambar. Caption dalam bahasa Inggris dan gambarnya itu dibedakan menjadi 6 jenis.  A. Contoh Caption Identification Bar Seperti dijelaskan diatas bahwa jenis caption identification bar adalah jenis caption bahasa Inggris yang hanya menyatakan siapa yang ada dalam gambar tersebut, contohnya dibawah ini. Gambar seorang bintang berpose didepan Taj Mahal ini diambil dari news18.com caption 1 identification bar  B. Contoh Caption Cutline Caption jenis cutline ini adalah yang paling sering kita temukan dalam gambar dan tulisan pada koran dan medi

UAS Genap English XI SMA 2016

YAYASAN PENDIDIKAN BAKTI JEBUS SMA BAKTI PARITTIGA Lembar Soal SUBJECT : ENGLISH DAY/DATE : 01 /June/2016 CLASS/SEMESTER : XI IPA-IPS/Genap TIME : 90 MINUTES Choose a, b, c, d, or e the Correct Answer! 1. Daughter: Mom, thanks for everything you do for me. Nothing compares to you in my life. I love you, Mom. Mother: ___________ , my dear. a. Don’t be sad b. I am glad you like it c. I love you, too d. It is shameful e. Take it easy 2. Toni: Fashion develops very fast these days. __________________? Beni: I think is is a good chance to start a fashion bussiness. a. How about b. What about c. What do you think of d. Do you know e. What is your view 3. Rini: Don’t be too hard on yourself. It’s not the end of the world. Siska: You will not understand me. Just leave me alone! The bold type expresses Siska’s .... a. Anxiety b. Fear c. Sadness d. Love e. Relief 4. Xien: You should not scream at the man. Yuen: He plays the cassette too loudly. ______________ . a. I am afraid of h

Caption for Examples

These are some examples of Photos/Images Captions ( Sumber: Google.com)